Apa sih yang pertama kali muncul di pikiranmu saat mendengar kata gerakan kepemudaan? Apa kamu mengasosiasikan gerakan kepemudaan dengan wadah kreativitas dan inovasi pemuda, atau bahkan tentang peranan pentingnya jauh sebelum Indonesia merdeka?
Berbicara mengenai perjuangan gerakan kepemudaan di Indonesia tentu tidak ada habisnya. Di era millennial ini, kesempatan para pemuda untuk berkarya serta menjadi subjek pembangunan terbuka lebar. Dengan masa pembaharuan dan pembangunan bangsa seperti saat ini, pemuda tentunya mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis. Untuk memaksimalkan potensinya, para pemuda perlu memiliki wadah yang secara fungsional dapat mengakomodasi bakat, kreativitas dan minat masing-masing. Maka dari itu, akan sangat disayangkan apabila pemuda tidak memiliki partisipasi aktif dalam kepemimpinan dan organisasi.
Semangat Kepemudaan di Banjarbaru
Tantangan yang kemudian muncul adalah apakah para pemuda saat ini terpanggil untuk bergabung maupun mengambil peran kepemimpinan di dalam organisasi. Tingginya kecenderungan para pemuda di suatu daerah untuk membentuk wadah, perkumpulan atau organisasi dipengaruhi oleh kebijakan dan dukungan dari pemerintah setempat.
Salah satunya adalah Banjarbaru, kota yang selalu membuka ruang bagi pemuda untuk ikut berperan secara nyata dalam pembangunan, baik melalui organisasi maupun secara individu. Meskipun umurnya bisa dibilang masih “remaja”, Banjarbaru membuktikan bahwa kotanya bisa menjadi rumah dari berbagai organisasi kepemudaan dan kewirausahaan untuk tumbuh dengan “subur”. Perkembangan organisasi kepemudaan di Banjarbaru tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran Putra Qomaluddin Attar, atau yang biasa dipanggil Bang Qomal.
Melalui Semangat Muda, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kalsel, Forum Kota Sehat (Forkohat) Banjarbaru dan masih banyak lagi, Bang Qomal berharap dapat menginspirasi berbagai kalangan pemuda di Banjarbaru untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau organisasi kepemudaan yang mengembangkan hard skills dan soft skills. Deretan pencapaian dan pengalaman Bang Qomal sebagai pemimpin tersebut baru-baru ini bertambah dengan pelantikannya sebagai Presiden Organisasi Mingguraya (MGR) Banjarbaru.
Komunitas MGR sendiri dibangun sejak tahun 1978 dengan beranggotakan pemuda dari berbagai latar belakang dan minat seperti, sosial politik, olahraga, sastra, seni budaya, hingga pecinta alam. Dipimpin oleh Dewa Pahuluan sejak awal terbentuk hingga tahun 2017, sosok kepemimpinannya pun telah kuat melekat di tubuh MGR Banjarbaru. Sepeninggal Dewa Pahuluan 6 tahun silam, MGR sempat vakum dari segala kegiatannya.
Dengan dilantiknya Bang Qomal sebagai Ketua Umum pada 15 Januari 2023, MGR kembali eksis dengan projects dan events baru. Bang Qomal menyatakan bahwa sebagai Ketua Umum baru, ia tidak akan menjadikan dirinya sebagai pengganti sosok Dewa Pahuluan yang dari awal merintis dan memimpin MGR Banjarbaru, melainkan hanya akan melanjutkan perjuangan organisasi tersebut. Bang Qomal berkomitmen akan menjadikan MGR sebagai komunitas yang membentuk individu produktif, mandiri, serta melahirkan sumber daya manusia yang potensial untuk Kota Banjarbaru.
MGR Banjarbaru sebagai Gerakan Kepemudaan yang Menginspirasi
Langkah pertama yang dilakukan Bang Qomal setelah menjadi Ketua Umum adalah membenahi infrastruktur dalam organisasi MGR, melakukan rapat kerja, melaksanakan program kerja yang telah direncanakan, serta melaksanakan musyawarah besar. Dengan kembali aktifnya MGR, Bang Qomal berharap bisa memberikan dampak yang positif bagi para pemuda dan masyarakat Kota Banjarbaru dengan berkontribusi dalam segi sosial, kesenian dan olahraga.
Pada 15 Juli 2023 lalu, MGR menggelar musyawarah besar di Le Olang Aula Banyak Guna, Kota Banjarbaru. Setelah 45 tahun organisasi tersebut berdiri, musyawarah besar ini yang pertama digelar. Berdasarkan penuturan Bang Qomal, diskusi dalam musyawarah tersebut meliputi keanggotaan, anggaran dasar dan rumah tangga, serta pembentukan program dan struktur kepengurusan yang berfungsi secara optimal. Kesempatan tersebut juga digunakan untuk pembagian kartu tanda anggota dan peluncuran mars eksklusif organisasi yang beranggotakan 119 orang tersebut.
Mars eksklusif MGR diciptakan oleh Novyandi Saputra, seorang seniman budaya yang berasal dari Banjarbaru dan juga merupakan anggota MGR. Dijelaskan oleh Bang Qomal, mars tersebut menggambarkan semangat yang diberikan MGR serta bagaimana MGR dapat bergerak dan memberikan kontribusi di Banjarbaru. Musyawarah terkait juga membahas mengenai rencana kegiatan MGR yang dijadwalkan Agustus 2023 mendatang, yaitu festival kemerdekaan yang diisi kegiatan sosial, seperti donor darah, bazar, kegiatan lomba dan kegiatan komunitas otomotif, city ride.
MGR juga memperhatikan pentingnya menjalin kebersamaan yang baik antar pengurus, hal tersebut memotivasi Bang Qomal untuk mengadakan kegiatan Silaturahmi Lintas Generasi yang dilaksanakan di kediaman Hasbullah, salah satu anggota senior MGR, pada Mei 2023 lalu. Silaturahmi tersebut juga merupakan acara pertama yang dapat mengumpulkan seluruh generasi MGR dari angkatan yang paling pertama. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk saling mengenal lebih dalam, serta menjadi ajang untuk berdiskusi projects MGR selanjutnya.
Tidak hanya kegiatan internal, MGR juga sukses mengadakan kegiatan eksternal dengan format talkshow yang menggandeng Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada April 2023 lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa Banjarbaru Serta Organisasi Kepemudaan yang tergabung di Cipayung Plus Banjarbaru seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan masih banyak lagi. Cahyono, Ketua Umum HMI Cabang Banjarbaru menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi berbagai kalangan pemuda Banjarbaru atas potensi masing-masing, terlebih lagi untuk memajukan kota setelah Banjarbaru yang telah resmi sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono yang juga hadir untuk membuka acara, secara resmi mengatakan, wajah baru Banjarbaru ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan menyongsong generasi emas peradaban merupakan tantangan yang semakin besar, tentu melibatkan pemuda untuk berkontribusi. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kontribusi MGR menaungi segala bentuk aktivitas yang membangun dan menyatukan Banjarbaru, tentu tak terlepas juga dengan kegiatan yang digagas oleh pemuda. Tujuannya untuk memperbanyak jejaring, mengingat jejaring itu sangat penting dan untuk “menggodok” pemuda agar bisa bersaing di dunia kerja, yang mana dua hal yang sangat penting harus dimiliki yaitu kualitas dan kapasitasnya sebagai bargaining position.
Sebagai simbol dari kaum milenial di Banjarbaru, Bang Qomal berharap upayanya dapat menginspirasimu untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi serta event kepemudaan maupun kewirausahaan. Nah, hal tersebut tentunya ditujukan agar para pemuda di Indonesia memiliki semangat untuk terus membangun dan memajukan Indonesia, bahkan dari sektor yang paling kecil! Untuk informasi lebih lanjut tentang Bang Qomal dan beragam project-nya yang inspiratif, Kamu bisa klik di sini.